Senin, 24 Januari 2011

Anin... ...

Ku perhatikan Anin sambil senyum, gadis mungil yang cantik…
Aku        : “Sini, tak bilangin.”
Anin       : “Ada apa to?”
Aku        : “Anin itukan cwe, cantik, putih, bersih, eh pake baju ko kegedhean, rambutnya awut2n.”
Anin       :”Ini baju dikasih, emang kegedhean.”
Aku        :”Itu rambut kenapa tdk dikucir biar rapi?”
Anin       :”hehehehe…mau dipanjangin biar bisa dikibaskan ky iklan shampoo.”
Akupun tersenyum mendengar setiap jawabannya yang lucu.
Dan ku biarkan Anin duduk sambil memperhatikan aku sedang mengetik.
Mendadak Anin bicara … …
Anin       : “Coba ALLAH SWT ngasih hujan duit, kan ibu tidak usah repot.”
Aku        :”Lha emang ibu kenapa Nin?”
Anin       :”Ibu itu tiap hari pulang sampai malam, tapi tidak pernah punya uang lebih. Bulek yang tidak kerja saja uangnya banyak.”
Aku        :”Kan Bulek juga kerja  jualan pulsa.”
Anin       :”Kalo gitu, knp ibu tidak jualan pulsa saja.  Daripada capek2  sampai malam.Ibu ngetik tiap hari, ngumpulin uang dari 2000, hu’uh kapan kayanya?!”
Aku        :”Sini, tak bilangin…Kan ada pepatah mengatakan, “sedikit demi sedikit, lama-lama… …”
Anin       :“… …menjadi bukit.”
Kamipun tersenyum bersama, dan melanjutkan obrolan yang lain.


For Anin, tnx...;>

Cinta...?!

“…Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka…” (Q.S. An-Nisaa: 34)

“Tidakkah mau aku kabarkan kepada kalian tentang sesuatu yang paling baik dijadikan bekal seseorang? Wanita shalihah: jika dilihat (suami) menyenangkan dan jika (suami) meninggalkannya ia menjaga dirinya dan harta suaminya.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)

“ Janganlah seorang (suami) mukmin membenci seorang (istri) mu’minah. Jika ia tidak suka dengan salah satu perilakunya, ia dapat menerima perilakunya yang lain (HR. Muslim)

“Takutlah kepada Allah dalam (memperlakukan ) wanita karena kamu mengambil mereka dengan amanat Allah, dan engkau halalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Dan kewajibanmu adalah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan baik”
“Sesungguhnya aku berdandan untuk istriku, sebagaimana dia berdandan untukku” (Perkataan Ibnu Abbas RA)


“Aku ko pengen pacaran lagi jee?” kata temanku mendadak sambil senyum-senyum.
“Hah?!”tanyaku kaget.
“Iya, pacaran lagi…?” jawabnya ringan.
Gila ini anak, pikirku dalam hati… …udah punya suami dan anak ko punya keinginan diluar akidah sebagai seorang istri. Emang tidak takut dosa?
Kayaknya aku, nggak mau ikut-ikut dalam urusan yang satu ini.

“Nggak tau kenapa, rasanya seneng saja pengen seperti dulu, jatuh cinta lagi, trs pacaran…”Lanjutnya dengan semangat.

“Nanti kalo suamiku telf atau sms, tolong bilang aku pergi sama njenengan ya…? Sebab aku janjian mo ketemuan nih.”
“Kan suamiku paling percaya sama njenengan?”Lanjutnya bersemangat.
Aku hanya diam saja membaca pesan singkat di HP, sambil berfikir, “lha ko aku yang dijadikan tameng? Bener-bener gila ini anak!”

Aku tidak mau ribet atau pusing, makanya ambil jalan simple untuk hari ini HP ku offkan karena takut salah jawab.
Orang lain yang berbuat dosa kenapa aku yang digeret-geret.

“Tolong jawab dengan jujur, bener istriku selingkuh?” Tanya suaminya suatu ketika.
Aku hanya diam sambil nyengir,”coba mas Tanya sendiri ke istri, karena aku nggak mau ikut campur.”jawab ku akhirnya.
“Ya sudah, kalau tidak mau bilang…”katanya lagi dan pamit pulang.

“Waahhh gawat, konangan bojoku?!”cerita temanku sambil nyengir.
“Lha terus pie? Dimarahi po ra? Bojomu ngamuk po ra?”tanyaku penasaran.
“Hehehehehe ora ko, karena aku nangis-nangis minta maaf, njuk suamiku memaafkan. Kan suamiku amat sangat mencintaiku.”Jawabnya enteng.

“Astaghfirullahaladzim,” kataku dalam hati.



"utk tmnku, smg skrg engkau telah insaf "

Minggu, 23 Januari 2011

Nikmatnya... ...


Allah SWT dalam Al Quran berfirman yang artinya : “Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih muda untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al-Ahzab : 59).

Suatu hari, seorang istri sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke acara pengajian. Sedang asyik-asyiknya memakai kerudung, medadak suaminya masuk kamar setelah melihat sang istri sedang memakai kerudung. Dengan santainya tiba-tiba dia jongkok dihadapan sang istri sambil tangannya berpangku pada dagunya dan tersenyum simpul.

“kenapa mas? Seneng ya liat aku pake kerudung? Pengen ya aku pake kerudung terus?” kata sang istri sambil senyum juga.
“hmm…seorang suami akan sangat bahagia kalau istrinya mau menutup aurat, tapi mas tidak akan maksa dan biarkan itu keluar dari hatimu yang paling dalam.” Jawab sang suami sambil mengambil HP dan memotret sang istri yang sedang memakai kerudung.
Setelah itu sang suamipun pergi keluar kamar lagi, untuk ngobrol dengan sang bapak kembali.

“sebenarnya bekerudung asyik juga, suatu saat aku pasti bekerudung tapi belum sekarang. Karena sekarang aku dalam proses menuju kesana.”kata sang istri dalam hati.
Janji hati telah diucap… …

Akhirnya niat itu telah tumbuh, hasrat itu telah datang, ingin berubah itu telah ada.
ALLAHUAKBAR, karena ALLAH SWT semata aku melakukan perubahan ini, meski belum sempurna, meski baru taraf belajar, dan semoga ALLAH SWT meridhoi niatku ini.
Dan demi suamiku juga aku ingin berubah… …

Ternyata, betapa nikmat dan indahnya berkerudung itu… …
Semangat baru dengan segala pernak pernik kerudung… …
“hmm… …seandainya dari dulu aku sadar kalau berkerudung itu sangat indah dan nikmat, mungkin sejak dulu kulakukan.”pikir sang istri sambil menatap cermin.
Ternyata yang ditakutkan selama ini pun tidak terbukti, dengan baju lengan panjang, rok n celana pajang, dengan penutup aurat, semua seakan menyatu saling melengkapi.

Ya ALLAH Ya RABB… …
Terimakasih atas segala karunia yang telah ENGKAU berikan… …
Terimakasih karena ENGKAU telah menyadarkan aku... ...
Dan terimakasih untuk segalanya, baik itu berupa rezeki dan musibah yang ENGKAU berikan... ...


For all friend, tnx for suport

Jumat, 21 Januari 2011

Ngrampok...!?!


“Dari mana?”Tanya bapak.
“Ngrampok!!”
“Hah!?! Ngrampok pie?”Tanya bapak bingung.
“Ya ngrampok, ngrampok baju nih…punya saudara ditolongi bukannya maturnuwun tapi malah nusuk dari belakang, siapa yang tahan!! Didiamkan nggak ngerti, di kasih hati malah minta yang lain!!?”jawabku bersungut-sungut.
“Lha terus?”Tanya bapak lagi semakin bingung.
“Lha terus ya yang punya kios baju lagi bengok-bengok manggil suaminya!” kataku enteng sambil ngambil kalkulator.
Akupun menghitung hasil rampokanku di hari pertama puasa, lumayan sepertiga uang kembali.
Planning pertama telah sukses… …

Sesaat kemudian… …
Yang punya kios dan suaminya datang nglabrak kerumah. Akupun dikroyok 2 orang + 1 ibu mereka, sumpah serapahpun keluar semua dari mulut mereka, nyanyian merdu dan kasarpun tidak mau ketinggalan ikut diumbar dengan berapi-api dan semangat.
Hahahahaha puas rasanya liat mereka seperti itu, senyumku menghias dengan manissssssss.
Akhirnya mereka tau seperti apa aku ini.

Mau lapor polisi? Wouw… …siapa takut? Ayuuk saja… …
Awal puasa, pagi2 tetanggapun keluar rumah menyaksikan aku yang dikroyok 3 orang itu.
Hmmm… …tontonan gratis, saudara berantem… …
Bener2 kejadian yang tidak akan ku lupakan, awal puasa bikin sensasi ngrampok kiosnya saudara sendiri.

“Trus itu baju anak2 mau diapakan?”Tanya bapak dan ibu penasaran.
Dengan senyum manis ku jawab,”besok seminggu sebelum lebaran, baju2 ini kubagikan ke tetangga yang kurang mampu. Karena aku lebih iklhas kalau duitku buat anak2 itu dari pada buat “pecundang” yang tidak tau terimakasih.”
Orang tuakupun mengangguk2 tanda mengerti.



Rabu, 19 Januari 2011

Sederhana saja... ...



Datang dengan sederhana… …
Ulurkan tangan dengan kalimat “niat ibadah”… …
Diam, pertanda setuju… …
Jalan bersama tanpa muluk-muluk dalam harapan… …
Pasrah dalam menempuh hidup… …
Karena semua sudah garisan Illahi… …

Arungi kebersamaan itu dengan segala kesederhanaan… …
"Urip kui mung sakdermo", orang jawa bilang… …
Pelajaran tentang hidup aku dapatkan… …
Harapan sederhana selalu kupanjatkan kepada Sang Khalik… …
Tidak ingin berlebih, tidak ingin menuntut… …
Biar semua berjalan apa adanya… …
Seperti air yang mengalir … …

Terimakasih untuk semua kesederhanaan yang engkau tanamkan… …
Terimakasih untuk selalu mengingatkanku akan kebesaran Sang Khalik… …
Terimakasih untuk selalu mengingatkanku akan makna hidup… …
Terimakasih karena telah menjadi pendampingku… …
Dan masih banyak lagi terimakasih-terimakasih untuk yang lain… …

Metamorfosis itupun telah dimulai… …
Aku tidak sendiri, masih banyak teman, kawan, saudara, sahabat… …
Allah SWT juga selalu bersamaku… …
Ungkapan sederhana selalu ku ucapkan… …
Didalam doaku, dalam sujudku, dalam sepiku… …
Aku hanya ingin selalu dekat Sang Khalik… …

For my husband “tnx fo all”




Senin, 17 Januari 2011

Hmmmm... ...


Bosen rasanya tiap hari dijadikan tempat curhat yang tdk bermutu…
Seorang teman setiap hari mengeluh tentang suaminya… …
Mau tdk mau ya harus selalu kudengarkan, tapi apa ya setiap hari harus ngedumel?! apa ya tdk capek, apa ya tdk takut…

“mbak, suamiku belum pulang2 pasti sama cewek!”
“mbak, suamiku kerjaannya tidur terus!! jengkel aku!!”
“mbak, suamiku disuruh mandi saja males banget, disuruh sikat gigi males, disuruh sholat males…!”
Dan keluhan-keluhan yang lain…
Aku hanya bisa mengangguk-ngangguk, dalam hati berkata,”ini sebenarnya istrinya yang salah or suaminya? Karena istri ko menu setiap hari ngomeli suami saja.

Seperti kemaren, mendadak hujan dan suaminya tidak ada… …
Sementara dia ada beberapa jemuran (maklum baru saja punya bayi), bersamaan dengan itu jemur kasur juga. Dan dengan ringan hati ku bantu membawa kasurnya kedalam rumah.
Tapi apa tanggapannya??
“mbak, kasurnya tidak usah dimasukan, biar saja kehujanan!! Biar suamiku ngerti kalo aku jengkel!! Karena tadi kusuruh masukan katanya nanti!” (katanya bersungut2)
Aku cuma senyum dan menjawab, “nggak apa2, tak bantuin…”

Eehhh lha ko mendadak kasur mau dikeluarkan lagi, katanya biar kehujanan…
Ya aku melotot karena dengan susah payah aku masukan eehh dengan enaknya mau dikeluarkan lagi…
Aku Cuma mbatin,”ini orang sebenarnya genep atau kurang setengah ons.”
Hahahahahaha……

Coba dipikir, kalau tiap hari suami diomeli karena dirumah salah, pergi salah, tidur salah, mandi salah, apapun salah… …
Istri macam apa dia??
Wong menurut pandangan setiap orang dia itu termasuk istri yang beruntung, karena dapat orang kaya, menikah langsung masuk rumah pribadi yang notabene bagus, pinggir jalan… …
Segala kebutuhan dapur dicukupi mertua, di serahi tempat kos… …
Trus kurang apa lagi coba… …???

for mb. Fi, sorry tak tulis...:)

Jumat, 14 Januari 2011

HIDUP......(part 1)


Hidup itu pilihan…
Hmm … gitu ya?!
Tapi benar juga, hidup itu pilihan dan mau tidak mau harus mau…
Begitu juga dengan hidup ku…
Seandainya…seandainya…seandainya…
Entahlah apa yang akan terjadi …
Mungkin karena Allah Swt berkehendak semua pun berjalan sesuai dengan apa yang DIA kehendaki, tanpa bisa menolak.
Lahir, hidup dan mati…itu sudah ada yang ngatur dan kita sebagai  umatNYA tinggal menjalankan saja.

Sepenggal cerita, yang diungkapkan tanpa tau harus bersikap bagaimana?! Karena baginya hidup itu pilihan meski takdir Illahi telah menggariskan jalan yang lain…
Add caption
Meski ada rasa kecewa, duka, lelah, amarah, sakit hati, dendam, … …juga suka, bahagia, didalamnya, tapi apa yang bisa diperbuat kecuali mengakui kalau memang inilah jalan hidupnya, inilah kisahnya, inilah ceritanya… …

Lahir, tanpa diharapkan…
Lahir dari keluarga tidak mampu, yang tidak diharapkan… …
Bayi tanpa dosa, yang begitu kecil dan lemah, tanpa ada harapan sebuah kehidupan. Tanpa ada rasa sayang dari ibu kandungnya, yang meninggalkannya begitu saja. Tanpa mau tau nasib sang bayi itu bagaimana, tanpa mau tau hidup bayi itu selanjuntnya bagaimana… …
Ditinggalkannya bayi itu dengan seorang nenek, yang juga memiliki bayi, nenek itupun tidak tau harus bagaimana mengurus bayi yang notabene juga cucunya. Karena pada saat yang sama sang nenek juga baru saja memiliki seorang bayi (anaknya sendiri). Dalam kondisi ekonomi yang sangat kekurangan harus menghidupi dua bayi sekaligus. Sementara ibu kandungnya pergi entah kemana, tanpa mau memikirkan nasib bayi yang baru saja dilahirkan.

Akhirnya keputusan pun diambil…
Demi kelangsungan hidup sang bayi, demi masa depan sang bayi, dan demi-demi yang lain… …
Sementara saudara-saudaranya memikirkan sang bayi, sang ibu justru tidak peduli dan tdk tau dimana rimbanya…
Dengan maksud dan tujuan yang baik, maka sang bayipun diserahkan kepada sebuah keluarga yang belum dikaruniai seorang anakpun…
Pemikiran dan pertimbangan yang dalam serta keyakinan yang kuat kalau bayi itu akan terawat dengan baik…



to be continue... part 2

Minggu, 09 Januari 2011

Renungan ku...

by.  Sukesi Didonk Djuned pada 10 Januari 2011 jam 12:36

Di dalam asaku yang dalam selalu ada pertanyaan, "akan kah dia datang?" Dan akhirnya dia datang juga untukku, sungguh menyenangkan, dg segala harapan, tujuan, gagasan, rencana, semua seakan melebur jadi satu dalam diri dan angan. Sungguh bahagia itu ada, suka itu ada, asa itu ada, senang itu ada, gembira itu ada...Berandai-andaipun menjadi menu keseharian, hmmm...sungguh menyenangkan hidup itu.

Waktu pun berjalan terus, detik demi detik, menit demi menit, dan seterusnya... tanpa aku sadari ada hal yang terlupakan, yaitu "DREAM". Aku sebenarnya sedang bermimpi, mimpi indah, tanpa sadar kalau suatu saat pasti akan dan harus bangun. Tapi rasa tidak peduli itu begitu kuat, karena aku menikmati mimpi indah itu tanpa tau akan seperti apa ujungnya... Dan tanpa ingin bangun selamanya...
Sampai akhirnya akupun terlena...

Akhirnya, tiba saatnya aku harus dipaksa untuk bangun dari mimpi itu...
Dan akupun hanya bisa berucap "ALLAHUAKBAR", ku pasrahkan semuanya kalau memang ENGKAU mengambil dia dari ku karena memang dia milikMU...
Hanya ucapan syukur Alhamdulillah yang selalu kupanjatkan kepadaMU, karena telah memberiku yang terbaik...
Iklhas, pasrah, karena hanya ENGKAU yang menentukan segala kehidupan manusia dan makhluk hidup didunia ini...

Sekarang akupun kembali kedalam dunia nyata, mimpi itu telah hilang, aku sekarang telah bangun... ... Hmm seandainya mimpi itu bertahan lama, tp sudahlah...kenapa harus terlalu dalam memikirkan mimpi.
Melangkah sendiri dalam dunia nyata, kenapa harus takut?! Asal aku selalu dekat dengan ALLAH SWT, niscaya DIA akan selalu membantu umatNYA dalam kesulitan...
Meski hanya sebuah mimpi, tapi aku cukup bahagia diberi waktu dan kesempatan itu...

Mungkin krn aku terlena dan lupa sehingga ALLAH SWT membangunkan aku dr mimpi itu, sebuah warning yg sangat aku syukuri sehingga aku tersadar harus segera berbenah diri dalam menjalan sisa hidup...
Meski ingin rasanya mimpi datang lagi, tapi tentunya sudah tidak mungkin...

Hanya sujud syukur ku kepada ALLAH SWT karena diberi warning secepat itu sehingga membuat aku segera tersadar dan bangun dari mimpiku untuk segera hidup dalam dunia nyata, serta menjadikan mimpi itu pelajaran berharga...

Tidak akan aku sesali dan aku tangisi, ENGKAU mengambilnya dari ku...
Karena dia memang milikMU...
Terimakasih kuucapkan padaMU, karena telah memberikan dia untukku...
Maafku padaMU, karena tidak/belum bisa memenuhi kewajibanku dengan sebaik dan seharusnya...
Maafku juga selalu kuucapkan kepadaMu karena belum menjaga titipanMu dengan sebaik-baiknya...
Jadi, akupun maklum kalau akhirnya ENGKAU murka dan mengambilnya dariku...

YA ALLAH YA RABB, maafkanlah aku untuk semua kekhilafanku, kelalaianku, keangkuhanku, kesombonganku, kesalahanku...:'(
Subhuhanallah selalu kuucapkan untukMU...
YA ALLAH YA RABB, maafkanlah aku...:"(

Glagah...Last The Moment

Jumat, 07 Januari 2011

Seuntai Cerita Lebaran


Tgl 20 september'09, ngobrol sama teman lama di kamar...
Cerita tentang kehidupan RT-nya yang sudah lama belum dikaruniai momongan...
Ternyata mereka, bener-bener memaknai arti dan hakekatnya sebuah cinta yang tidak harus goyah hanya karena belum di beri momongan...
Dia pernah bertanya pada sang suami, "mas, kita udah lama nikah tapi belum dikaruniai momongan dan menurut agama Islam, mas boleh nikah lagi..."
Tapi apa jawab suaminya, "dik, menurut agama, anak dan harta memang penting tapi tidak mutlak...kalau memang kita belum diberi kepercayaan maka biarlah menjadi rahasia Allah Swt so kita tinggal menjalankannya saja..."
Mendengar ini semua aku dan seorang teman yang lain sangat amat terharu, betapa indahnya cinta yang mereka bina...
karena pada kenyataannya apa yang dialaminya bukanlah kisahnya sendiri, mungkin masih banyak lagi orang yang mengalami hal serupa...
tapi bagaimana menyikapi permasalahannya itu yang masing-masing orang berbeda... seandainya setiap individu itu bisa saling mengerti, memahami, menerima, ...
hmm...betapa cinta itu adalah sebuah karunia Illahi yang tidak terukur nilainya...
Allah SWT saja tidak pernah mengeluh setiap kali kita meminta dan memohon...karena pada dasarnya hidup itu merupakan rahasiaNYA.



  (for my friend Piah, thnx fo your story...)
oleh Sukesi Didonk Djuned pada 29 September 2009 jam 11:08

Kamis, 06 Januari 2011

Doa dari seorang suami

Add caption

 

Slamat ulang tahun istriku tercinta...
smoga Allah Swt menganugerahi umur panjang dan kesehatan yang barokah padamu..AMIN 3x
hanya ini yang mas berikan wahai istriku:-*

YA ALLAH..hanya padaMu kami memohon..meminta keselamatan dunia-akhirat..
hanya kpdMU kami pasrahkan jiwa raga kami..hidup mati kami...kabulkanlah semua doa kami YA ALLAH
YA ALLAH..mudahkanlah semua urusan kami..cukupkanlah kehidupan kami..alirkan rezekikami dari mana saja...agar kamibisa lebih bribadah lebih khusyuk dengan nya
YA ALLAH..berilah kesehatan slalu pada istriku..diriku dan keluarga kami..beri kami berdua keturunan yang kelak akan bisa menegakkan agamaMU YA ALLAH...
YA ALLAH ampunilah dosa-dosa kami berdua.. bimbinglah kami agar jadi suami istri yang ENGKAU ridhloi..jaga dan peliharalah kami dari keburukan2 dunia akhirat..tuntunlah kami...

oleh Sukesi Didonk Djuned pada 31 Agustus 2010 jam 20:30