Minggu, 12 Juni 2011

Merk "Singapur"


Siswa ku emang bermacam-macam karakter, latar belakang, n … …
“Mbak, tadi saya sudah ke LPK yang timur, katanya di suruh kesini yang ada layar LCD nya. Karena saya pengen belajar yang pake layar LCD seperti di “Singapur”. Kalo pake yang  computer “sanggul” itu kan menyebabkan mata rusak, radiasinya kuat”.
Aku hanya senyum saja mendengar penjelasannya yang nrocos kaya banjir bandang.

“Saya itu mau belajar computer, biar bisa seperti bos saya yang di “Singapur”, Cuma duduk didepan computer tapi menghasilkan uang. Itu ko bisa kenapa ya mbak??? Trus itu caranya gimana ya??? Saya itu emang sama sekali tidak tau tentang computer, kalao mau Tanya sama teman-teman kan malu dan gengsi. Kalao soal pengalaman saya sudah banyak tapi tentang computer saya tidak tau sama sekali”.

Akhirnya ku jelaskan kenapa bos-nya bisa mendapatkan uang hanya lewat berhadapan dengan computer. Tapi sepertinya dia masih bingung dengan penjelasanku, malah semakin nrocos bertanya ini itu, yang pada intinya dia sendiri bingung apa yang mau ditanyakan dan apa yang aku jawab. (qiqiqiqiqiqi….bingung.com)

“Mbak, pokoknya saya mau belajar sedetali-detailnya. Yang bisa buat data sendiri trus keluar sendiri. Seperti bos saya yang di “Singapur” itu, saya pengen seperti dia. Mbak, lulusan apa? Saya pengen belajar sama guru yang sarjana, uang tidak masalah. Yang ngajari mbk-nya atau siapa?”

Aku rasanya pengen ketawa ngakak, karena geli dan bingung mau jawab apa… …

“Oiya mbak, itu system pembayarannya gimana? Saya nanti senin kesini dan mau mulai kursus”, katanya lagi.
“Kalao system pembayarannya itu dibayar lunas alias kontan,”jawabku singkat (siapa suruh dia bilang uang tidak masalah, pikirku)

“Lho…?!? Kan biasanya dicicil 3x mbak??” jawabnya protes.
“Hehehehe… …maaf ya Bu, biasanya harus lunas, tapi kalau ibu merasa keberatan ya di bayar 2x tidak apa2, asalkan pada saat minggu ke 2 ibu harus melunasi karena ibu Cuma ambil 1 bulan,”jelasku sambil melihat raut mukanya.

Lega sekali rasanya pas hari senin sampai rabu dia tidak dating, karena orang ini agak2 gimaaannnaaa gitu hehehehe. Eh ternyata hari kamis dia dating dengan segala macam alasan kenapa baru bisa sekarang n bla…bla…bla…

Akupun mempersilahkan dia mengisi formulir sambil menyiapkan kwitansi. Mendadak dia menyuruhku mendekat dan bertanya.

“Mbak, ini tahun lahirnya gimana ya? Saya sebenarnya bukan lahir tahun ini tapi karena saya harus kerja di “singapur” jadi semua harus dirubah. Tapi orang percaya saja kalau umur saya sekian.” Jelasnya sambil melihat kearahku.
“Seumpama saya perlu sertifikat dengan identitas yang sebenarnya trus gimana mbak?” tanyanya lagi.
“Kalao begitu ya terpaksa harus 2 sertifikat dan itu biaya lagi,”jelasku sambil senyum.
“Oya sudah tidak apa-apa.”
“Tolong ini no HP nya diisi ya karena mana tau sewaktu-waktu saya perlu, atau kebetulan saya tidak datang.” Kataku sambil menyodorkan formulirnya kembali.

“Lha gimana to, njenengan yang ngajari atau bukan to?? Apa njenengan tidak standbay setiap saat. Pagi, siang, sore, malam. Kan yang ngajari harus selalu ada ditempat.” Tanyanya sambil nrocos lagi.
“Bukannya begitu bu, mana tau saya ada keperluan mendadak dan tidak ada yang menggantikan jadi saya bisa sms atau pemberitahuan. Yang ngajari memang saya, tapi tidak harus standby dari pagi sampai malam. Jam kursus itu antara pukul 09.00 – 16.00 wib dan hari senin – sabtu.” Jawabku dengan agak tegas. Cz enak saja harus on line, dia pikir dia siapa, kataku dalam hati.
“Oo…gitu ya, ya sudah ini saya bayar sekian dulu nanti pelunasannya menyusul.” Katanya sambil menyerahkan uang.
“Ya, tapi tolong diingat ya Bu, pelunasannya 2 minggu setelah hari ini karena ibu ambil yang 1 bulan,”jelasku lagi tanpa basa basi.

Akhirnya ku buatkan kwitansi dan ku berikan buku panduan, sambil ku Tanya mau pilih belajar didepan atau dibelakang. Akhirnya dia milih yang dibelakang, dan mulailah dengan pelajaran awal dengan segala kecerewetannya, pertanyaannya yang tidak masuk akal. (sebel.com)

“Mbak, ini gimana kalau matikan …?” Tanya nya dengan bingung.
Aku juga dengan bingung menjawab setiap pertanyaannya. Masa sih computer mati ko Tanya gimana cara matiinnya. Alias computer posisi off ko disuruh off-kan????? Manaaaaa bisaaaaaaaaaaaa…..jawabku.

“Ah saya kalau b. Inggris sudah bisa, karena kalau kerja di “Singapur” dikasih pembekalan bahasa2, b. Inggris, Kanton, Mandarin, etc.” terangnya dengan sombong.

Aku heran, ngerti b.Inggris tapi kenapa istilah “save, exit, open” ko dia bingung dan tidak tau artinya ya??? Hahahahahaha…. ….
Tapi rasanya lega sekali setelah waktu 2 jam berlalu cz sungguh tidak nyaman ngajari orang2 jenis “singapur minded” gini.

“Saya, kira cukup dulu ya Bu, kita teruskan besok lagi.”kataku menutup perjumpaan hari ini.
“Lho mbak, ko besok?”tanyanya bingung.
“Iya, karena sudah 2 jam,”jawabku ringan dan aku pun pamit sholat biar refresh.

Mendadak dia masuk ke belakang karena mau pulang, setelah dia terbengong2 sendiri didepan computer saat ku tinggal sholat.
“Mbak, saya pamit pulang ya,”katanya sambil menatapku dan ku jawab iya…
“Lho mbak, njenengan malah cantik tidak pake jilbab, nggak usah jilbaban saja mbak…?”
Aku pun kaget mendengar pernyataannya yang waton bilang tanpa mikir dulu. Sampai ada yang orang yang lain yang dengarpun kaget dan pada mbatin, “oo…lha wong edyan (oo..lha gila)”.
Ngomong ko tidak dipikir dulu… …heheehehehehe

Hari berikutnya… …
Rekanku yang lain sms, “mbak, kie “singapur kesini dan cerita werno2, jare meh Kursus disini ae dan minta ditunggui terus tapi boz tidak nyanggupi karena bisa sama yang lain. Lha emang dipikir dia siapa yo mbak? Jare ojo bilang2 sama m.kesi nek dia ke sini. Belum2 rekanku sudah mengeluh a – z tentang “singapur”.

Hahahaha…aku baca sms-nya pun tertawa ngakak… …
Aku Cuma jawab, “udahlah diemkan saja, namanya saja orang aneh.”

Sabtu, 04 Juni 2011

BH oh BH... ...


Pulang kerja sore, mendadak ada yang kerumah… …
“Siwo, meh nyicil dan meh tuker BH karena  bla bla n bla….”sambil mengeluarkan BH dari plastik item (complain.com).
“Ya, bentar.” jawab ku sambil menerima dan memegang BH juga meniliti.
“mbak kesi, mau beli pulsa,”kata tetanggaku yang juga menyusul muncul
Aku pun ngurusi urusan pulsa sejenak….tet tet tet (pencet2 keypad HP n suksessss…..)

Kembali keurusan BH ;)
Kuteliti  kembali BH, sambil aku berfikir kalau ini bukan dagangan ku… …(cz sudah kusem)
“Bulek sini!! Ini mungkin ketuker waktu njemuri.” Kata ku menjelaskan.
“Ah… belum ku pake ko?!”jawabnya ngeyel.
“Hmm … tapi dijamin ini bukan BH daganganku karena ini sudah sering dipake dan di cuci. Apalagi kalau belum bernah dipake, harusnya masih ada no BH-nya. Selain itu kalau BH ku jenis kainnya seperti ini (sambil ku tunjukan BH yang ada di rumahku).”
“Haduw…he’e po yo?? Opo kliru punya menantuku?? Kalo gitu maaf yaa…??” jawabnya dengan nada malu dan memasukan lagi BH-nya kedalam kantong plastik item.
“Ya, nggak apa-apa dan coba dicek lagi.”balasku sambil nyengir.
Masa BH bekas mau dituker BH baru lagi??????? Duuhhh itu mata kenapa tidak awas antara barang bekas dan baru, atau…. …

Besok paginya saat aku berangkat kerja… …
“Piye bulek, wis ketemu???” tanyaku saat ketemu dijalan.
“Uwis… …jebul ketlesep neng ngisor dewe.”jawabnya sambil ketawa.
Aku pun ketawa mendengar jawabannya dan melanjutkan berangkat kerja.
Legaaaaaaa……………………..

cerita Jumat sore, 3 Juni'11